Bersiwak sudah dikenal di Indonesia sebagai salah satu aktivitas yang menyehatkan. Terlebih lagi, sebagai muslim ada kelebihan bagi yang berupaya untuk konsisten melakukan aktivitas bermanfaat ini. Nah, apa sebenarnya manfaat siwak yang dapat dirasakan pada tubuh manusia?
Apa Itu Bersiwak?
Bersiwak (membersihkan mulut dengan kayu dari pohon araak) menggunakan tanaman herbal khusus merupakan perbuatan yang sangat disukai oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam. Ada beberapa waktu yang sangat dianjurkan oleh syariat untuk kita bersiwak hingga dapat merasakan manfaat siwak. Bila kita mampu menjalankan ajaran Rasulullah ini Shallallahu alaihi wa sallam, tidak hanya mulut kita yang menjadi bersih, namun pahala dan keridhaan Allah pun insya Allah bisa kita raih.
Kata siwak bukan lagi sesuatu yang asing di tengah sebagian kaum muslimin, meskipun sebagian orang awam tidak mengetahuinya disebabkan ketidaktahuan mereka tentang agama. Wallahul mustaan.
Pengertian siwak sendiri bisa kembali pada dua perkara:
Pertama, bermakna alat yaitu kayu/ranting yang digunakan untuk menggosok mulut guna membersihkannya dari kotoran. Asalnya adalah kayu dari pohon araak.
Kedua, bermakna fiil atau perbuatan yaitu menggosok gigi dengan kayu siwak atau semisalnya untuk menghilangkan warna kuning yang menempel pada gigi dan menghilangkan kotoran, sehingga mulut menjadi bersih dan diperoleh pahala dengannya (Fathul Bari 1/462, Al-Minhaj Syarhu Shahih Muslim 3/135, Subulus Salam 1/63, Taisirul Allam Syarhu Umdatil Ahkam, 1/62).
Dengan demikian, disenangi bersiwak dengan kayu siwak dari araak atau dengan apa saja yang bisa menghilangkan perubahan bau mulut, seperti membersihkan gigi dengan kain perca atau sikat gigi. (Nailul Authar, 1/154)
Namun tentunya bersiwak dengan menggunakan kayu siwak lebih utama. Karena, hal itulah yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dan ditunjukkan dalam hadits-hadits yang berbicara tentang siwak.
Hukum bersiwak ini sunnah (tidak wajib) dalam seluruh keadaan, baik sebelum shalat ataupun selainnya. Dan ini merupakan pendapat yang rajih yang dipegangi oleh penulis. Ini juga merupakan pendapat jumhur ulama, menyelisihi sebagian ulama yang memandang wajibnya perkara ini.
Ibnu Qudamah Al-Maqdisi rahimahullahu mengatakan: Kami tidak mengetahui ada seorang pun yang berpendapat bersiwak itu wajib kecuali Ishaq dan Dawud Azh-Zhahiri. (Al-Mughni, kitab Ath-Thaharah, bab As-Siwak wa Sunnatul Wudhu).
Dalil tidak wajibnya bersiwak ini diisyaratkan dalam hadits:
Seandainya aku tidak memberati umatku, niscaya aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudhu.
Al-Imam Asy-Syafii rahimahullahu mengatakan: Dalam hadits ini ada dalil bahwa siwak tidaklah wajib. Seseorang diberi pilihan (untuk melakukan atau meninggalkannya, pent.). Karena, jika hukumnya wajib niscaya Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam akan memerintahkan mereka, baik mereka merasa berat ataupun tidak. (Al-Umm, kitab Ath-Thaharah, bab As-Siwak).
Kekhawatiran memberatkan umatnya merupakan sebab yang mencegah Nabi Shallallahu alaihi wa sallam untuk mewajibkan bersiwak ini. (Taudhihul Ahkam min Bulughil Maram, 1/195)
Bersiwak merupakan ibadah yang tidak banyak membebani, sehingga sepatutnya seorang muslim bersemangat melakukannya dan tidak meninggalkannya. Di samping itu, banyak faedah yang didapatkan berupa kebersihan, kesehatan, menghilangkan aroma yang tak sedap, mewangikan mulut, memperoleh pahala dan mengikuti Nabi Shallallahu alaihi wa sallam. (Taisirul Allam, 1/62)
Banyak sekali hadits yang berbicara tentang siwak sehingga Ibnul Mulaqqin rahimahullahu dalam Al-Badrul Munir mengatakan: Telah disebutkan dalam masalah siwak lebih dari seratus hadits. (Subulus Salam, 1/63)
Karena perkara bersiwak ini disenangi oleh Rasul kita yang mulia Shallallahu alaihi wa sallam dan tidak pernah beliau tinggalkan sampai pun menjelang ajalnya, sementara kita diperintah dalam Al-Qur`an untuk menjadikan beliau sebagai qudwah, suri teladan, maka pembahasan tentang siwak tidak patut kita abaikan. Ditambah lagi, bersiwak ini termasuk sunnah wudhu dan termasuk thaharah yang kita dianjurkan untuk melakukannya.
Manfaat Bersiwak
Setelah mengetahui anjuran bersiwak di dalam Islam, secara kesehatan terutama untuk mulut dan gigi, manfaat bersiwak dapat dirasakan. Bahkan penelitian di negeri barat yang notabene mayoritas bukan beragama Islam sekalipun menemukan bahwa menggunakan akar siwak ini dapat memberikan manfaat dibandingkan pasta gigi. Nah, berikut manfaat siwak dikutip dari halaman detik.com.
1. Mencegah gigi rusak
Kerusakan gigi terjadi ketika enamel gigi mengalami kerusakan. Ini terjadi biasanya karena bakteri yang ada di rongga mulut menggunakan pati dan gula yang ada dalam makanan untuk menghasilkan asam yang menghilangkan enamel.
Sementara itu kandungan flouride dalam siwak dapat memerangi kerusakan gigi. Siwak juga bisa memperkuat enamel gigi berkat kandungan natrium klorida, natrium bikarbonat, dan kalsium oksida.
2. Mencegah karang dan plak gigi
Plak terjadi saat bakteri tumbuh dan berkembang biak pada gigi dan gusi. Plak yang menumpuk akan membentuk karang gigi yang biasanya berwarna kuning menempel di gigi dan gusi. Untuk mencegahnya, kita bisa membersihkan gigi dan gusi dengan menggunakan siwak. Kandungan antibakterinya dapat mencegah bakteri tumbuh dan berkembang biak di gigi dan gusi.
3. Mencegah bau mulut
Bau mulut secara medis dikenal dengan halitosis, penyebabnya mulai dari makanan hingga adanya penyakit gigi dan gusi. Kurangnya air liur juga dapat menyebabkan bau mulut. Selain menyikat gigi, bersiwak juga bermanfaat untuk mencegah bau mulut tidak sedap. Kayu siwak mengandung antibakteri alami yang sifatnya meningkatkan produksi air liur, sehingga efektif untuk mencegah bau mulut.
4. Melawan bakteri
Banyak penelitian yang dilakukan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) menemukan bahwa siwak telah terbukti mengandung sejumlah senyawa antibakteri alami yang secara aktif melawan pertumbuhan bakteri di rongga mulut. Orang yang bersiwak secara teratur lebih sedikit mengalami masalah kesehatan rongga mulut dibandingkan mereka yang hanya menggunakan sikat dan pasta gigi.
5. Antikanker dan analgesik alami
Selain memiliki manfaat untuk kebersihan dan kesehatan rongga mulut, siwak ternyata memiliki antioksidan seperti peroksidase, katalase, dan hadir polifenoloksidase yang disebut-sebut sebagai antikanker.
Siwak juga memiliki bahan aktif yang bersifat analgesik atau penghilang rasa sakit yang dapat membantu mengatasi peradangan dan rasa sakit, terutama di gusi.
6. Menyegarkan mulut
Manfaat lain menggunakan siwak adalah rasa dan aroma menyegarkan dari rongga mulut. Ini karena ada senyawa aromatik pada siwak yang mudah menguap secara alami. Setelah bersiwak, pasti ada perasaan bersih dan napas segar seperti menggunakan obat kumur.