Jika Anda pernah mendengar pengobatan gurah, maka Anda pasti kenal dengan manfaat akar senggugu. Namun berdasarkan penelitian lebih lanjut, ternyata tanaman yang satu ini memiliki lebih banyak lagi kebaikan, bukan hanya manfaat akar senggugu saja. Nah, apa saja informasi yang diperoleh seputar khasiatnya?
Saat ini manfaat akan senggugu dapat Anda nikmati dari produk herbal di toko herbal online nabawi herba. Anda dapat mengkonsumsinya dalam bentuk kapsul atau bubuk. Meskipun begitu, pengobatan tradisional dengan gurah tetap masih dilestarikan untuk mendapatkan khasiatnya lebih cepat secara langsung.
Seputar Tanaman Senggugu
Awalnya, manfaat akar senggugu yang paling dikenal. Yaitu dapat melegakan saluran pernafasan melalui hidung karena dibersihkan melalui cara pengobatan gurah. Namun belakangan, bukan hanya manfaat akar senggugu, termasuk daun dan buahnya memiliki indikasi manfaat untuk kesehatan juga. Yuk, kenali tanaman herbal ini lebih jauh.
Tumbuhan senggugu berupa perdu yang tingginya 3m. Daunnya bertangkai pendek, berbentuk bulat telur sampai memanjang, tebal dan kaku. Tepi daun beringgit. Daun senggugu bersifat tunggal, tebal, dan kaku. Tangkainya pendek, berhadapan, berbentuk bundar telur sampai lanset dengan ujung dan pangkal berbentuk runcing.
Sementara, tepinya bergerigi tajam, pertulangan menyirip, kedua permukaan berambut halus, panjang 8 sampai 30 sentimeter, lebar 4 hingga 14 sentimeter, dan berwarna hijau. Daun senggugu memiliki rasa pahit, pedas, dan sejuk. Daunnya mengandung kalium, sedikit natrium, dan alkaloid.
Bunganya berwarna putih-violet tersusun dalam malai. Buah yang berwarna hijau kehitaman berupa buah batu berbentuk bulat telur. Bunga senggugu majemuk dalam malai panjangnya 6 sampai 40 sentimeter, warnanya putih keunguan, keluar dari ujung-ujung tangkai. Buahnya buni, bulat telur, saat muda berwarna hijau dan hitam setelah tua. Senggugu diduga tumbuhan asli Asia tropic dan diperbanyak dengan biji (IPTEKnet, 2009).
Di Yogyakarta para tabib gurah menggunakan tumbuhan senggugu yang ada di sekitar Giriloyo, dekat makam raja-raja Mataram. Mereka percaya, hanya senggugu dari sana saja yang berkhasiat. Padahal sebenarnya tanaman obat ini bisa tumbuh di mana saja, bahkan di seluruh Indonesia, sehingga dikenal dengan berbagai nama, antara lain kertase, pinggir tosek (Madura), simar baungkudu (Toba), tinjau handak (Lampung), segunggu (Sunda) dan sagunggu, senggugu (Jawa).
Kandungan kimia tumbuhan senggugu pada bagian-bagian tubuhnya berbeda-besa. Daunnya mengandung unsur kalium, sedikit natrium, alkaloid, dan flavonoid flavon. Pada kulit akarnya terdapat glikosida fenol, manitol, dan sitosterol. Sementara kulit batangnya mengandung senyawa triterpen, asam ureanulat, asam kueretaruat, dan asam seratogenat.
Tumbuhan obat yang satu ini ternyata sudah banyak dimanfaatkan masyarakat sejak dulu. Akarnya diremas-remas halus dan ditelan untuk mendapatkan suara nan jernih. Seduhan akarnya merupakan obat asma, bronkhitis, atau sebagai peluruh air seni (kencing batu).
Di daerah Imogiri, Yogyakarta, senggugu untuk gurah, yaitu kulit akar ditumbuk dan diseduh dengan air, kemudian diteteskan pada hidung guna mengobati berbagai penyakit yang berkaitan dengan lendir, seperti asma, batuk, atau untuk memperoleh suara yang jernih. Efeknya berupa pengeluaran lendir dari hidung dan mulut.
Daunnya bermanfaat untuk menyegarkan kondisi wanita yang sedang nifas. Sebagai obat luar, daun ditumbuk dengan adas pulosari untuk encok dan nyeri atau kelelahan pada sendi. Daun mudanya diremas-remas dan ditambah sedikit kapur menjadi obat gosok. Seduhan daun dengan garam serta temulawak dapat diminum untuk perut yang membusung dan sebagai obat cacing.
Infus daun tumbuhan ini sudah diteliti secara in vitro mampu menghancurkan batu ginjal. Di lampung buah masak atau yang masih mentah dikunyah bersama sirih untuk obat batuk berat. Penelitian di National Cancer Institut, Washington menyatakan, ekstrak air tumbuhan ini aktif sebagai anti-HIV in vitro.
Praktik Gurah
Manfaat akar senggugu yang paling dikenal adalah pada praktik gurah. Tujuannya adalah untuk menjernihkan suara dan melegakan saluran pernafasan khususnya hidung. Lantas, bagaimana praktik gurah ini dilakukan?
Proses pengobatan gurah dilakukan dengan meneteskan cairan rendaman kulit akar ke hidung. Kulit akar ditumbuk, diseduh dalam air panas, diendapkan semalam lalu diteteskan ke hidung kemudian ditelan. Cairan akar itu setelah diendapkan berwarna cokelat kemerahan.
Akhir-akhir ini para tabib gurah sudah mengemas bahan obat dalam bentuk serbuk atau kapsul. Penggunaannya lebih praktis dari pada gurah tetes. Di samping bahan pokok senggugu, juga ditambah ramuan bahan tetumbuhan berkhasiat lainnya. Tentang bahan tambahan ini, masing-masing tabib punya resep rahasia tersendiri.
Bila “obat” sudah dimasukkan ke lubang hidung (red: pada gurah tetes), pasien yang menjalani gurah tetes diminta tengkurap. Ia lantas mengeluarkan lendir dan dahak. Dengan demikian, suaranya diharapkan bisa lebih jernih.
Praktek gurah menarik dikaji secara ilmiah. Untuk itu disiapkan akar senggugu dari lokasi yang sama. Sebagai langkah penelitian awal, bahan aktifnya diisolasi dan diuji daya antibakterinya. Dalam hal ini digunakan baktreri Streptococus beta haemolyticus, salah satu jenis pencetus penyakit radang tenggorokan.
Dari hasil isolasi diperoleh komponen utama dalam kulit akar berupa senyawa flavonoid dengan 3-OH. Sedangkan pengujian antibakteri memang menunjukkan, senyawa itu mampu menghambat pertumbuhan bakteri S. beta haemolyticus. Namun, daya hambatnya terbilang kecil Hal ini mungkin disebabkan khasiat pengeluaran lendir sembari pesien tengkurap, sehingga bakterinya ikut keluar bersama lendir.
Mekanismenya sendiri masih belum ditemukan. Dengan demikian, penggunaan sari akar senggugu untuk pengobatan radang tenggorok perlu dikaji lebih lanjut.
Bagaimana dengan Anda, apakah sudah mencoba khasiatnya atau penasaran? Dapatkan produknya di toko herbal online Herba Nabawi. Anda juga bisa bekerjasama menjadi distributor dan dropshipper herba nabawi dengan akad yang syarโi. Semoga ulasan ini bermanfaat untuk Anda.
Saya sangat setuju dengan cara metode gurah ini ! karna pengalaman saya dari kecil sudah sedikit ngerti bagaimana gurah dan prosesinya. kenyaan dengan cara ini alhamdulillah banyak sodara kita yg banyak membutuhkan gurah. Sy berharap semoga dengan sistem pengobatan gurah bisa memasarakat !!!!!!!!
Bisa kasih impo untuk terapi asma dengan sirgunggu? makasih…….
kelihatane nyarinya susah
ah gak juga kok..
antum sms ke 081319000333 pesan srigunggu..langsung bsia dikrmkan via TIKI ๐
pembayaran via transfer..
mudah bukan ๐
Barakallahu fiikum
Baru aja saya di gurah, awalnya bener2 menyiksa…
Ketika sari akarnya dituang rasanya pedes n bener2 perih. Ga lama kemudian cairan banyak keluar lewat mulut, hidung, dan keringat. Kebetulan karena saya sinus jadi lendirnya agak kental n bikin enek.
Saran untuk yg br pertama kali mau nyoba (sama kaya saya barusan) duduk/ tengkurap senyamannya. Kalo perlu denger musik favorit untuk pengalihan perhatian, karena bener2 ga enak, ga nyaman n enek!
Sampe sekarang tenggorokan masih sakit, smoga abis ini sembuh. Tapi sekali gurah aja ga bisa menyembuhkan, karena lendirnya masih berproduksi.
Tapi kira2 brapa lama jarak waktu yang aman untuk lakukan gurah kedua ya?
Kebetulan tabib gurahnya daerah bintaro, bisa dipanggil ke rumah juga. Recomended karena ramah.
02132699031
Thx… Semoga membantu
permisi mau tanya donk kalo kita sehabis di gurah ada pantangan untuk makan seseuatu? sebelumnya makaciiih..